Kaderisasi Pelajar NU di Era Milenial Menuju Society 5.0

Makesta merupakan jenjang pengkaderan pertama dari IPNU IPPNU.

Society 5.0 atau masyarakat 5.0 merupakan tatanan masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technologi based). Sebagai catatan society 5.0 didahului dengan era berburu (society 1.0), pertanian (society 2.0), industri (3.0), dan teknologi informasi (4.0).

Dalam era milenial ini pelajar NU memang dituntut harus mampu untuk proaktif dalam berbagai hal, terutama dalam media sosial (dunia maya) dalam rangka berdakwah dan melestarikan nilai-nilai Ahlussunnah wal jamaah.

Di era milenial ini juga, pelajar NU harus menyelaraskan ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama. Karena,ilmu pengetahuan umum tanpa ilmu agama itu buta dan begitu juga sebaliknya. Ilmu agama tanpa ilmu pengetahuan itu pincang. Maksudnya, ketika seseorang pintar dalam ilmu pengetahuan tetapi tidak disertai ilmu agama maka ia tidak memperdulikan apakah kepintarannya itu digunakan untuk kebaikan atau sebaliknya, sama halnya dengan ilmu agama tanpa ilmu pengetahuan, dia bisa berjalan akan tetapi pincang (berjalan lambat) dalam mengembangkan agama karena kurang atau tidak paham tentang ilmu pengetahuan umum.

Kaderisasi merupakan hal penting bagi sebuah organisasi, karena merupakan inti dari kelanjutan perjuangan organisasi kedepan. Tanpa kaderisasi, rasanya sangat sulit di bayangkan sebuah organisasi dapat bergerak dan melakukan tugas-tugas keorganisasiannya dengan baik dan dinamis. 

IPNU-IPPNU saya rasa merupakan wadah atau organisasi yang paling tepat untuk mengembangkan pengetahuan pelajar NU yang lebih proaktif dan berkarakter. Menurut pengalaman pribadi saya, kaderisasi di IPNU-IPPNU sangat dinamis, tidak terbawa arus akan tetapi juga tidak menolak arus. Kadeerisasi yang seperti inilah yang di butuhkan untuk saat ini, saat nanti, dan disaat mendatang.

Bahkan ada guyonan pangkaderan formal dan non-formal pada IPNU-IPPNU, pengkaderan formal yang kita ketahui bersama ada jenjang kaderisasi Makesta, Lakmud, dan Lakut. Sedangkan di non-formal ada pengkaderan baperisasi dengan jenjang ta’aruf dan berlanjut pada belajar, berjuang, serta bertaqwa bersama pada organisasi IPNU-IPPNU tercinta.

Dari kaderisasi itulah dapat menyeimbangkan antara ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama agar adanya kesinambungan dan keseimbangan. Karena saat ini IPNU-IPPNU tidak hanya membutuhkan kader yang cerdas akan tetapi kader yang berkarakter serta berakhlakul karimah.

Penulis: M. Tegar Aldhan Ramadhan
(Ketua Domisioner PAC IPNU Kecamatan Wates)

Editor: Dhimas


Komentar