Ngopi (Ngolah Pikir) Bersama PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Wates



Blitar – Puluhan pelajar di Kecamatan Wates mengikuti acara pembukaan rutinan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Wates pada hari Minggu, 13 Oktober 2019 yang bertempat di Masjid Baitun Nashir Desa Sukorejo. Acara tersebut diselenggarakan oleh PAC IPNU IPPNU Kecamatan Wates diikuti oleh pelajar dan anggota IPNU IPPNU Kecamatan Wates dan diberi nama NGOPI (Ngolah Pikir) dengan mengusung tema Kepemudaan dan Nasionalisme.

Selama ini masyarakat umum, khususnya para kaum muda tentu tidak asing dengan kata ngopi. Akan tetapi, kata ngopi disini bukan sekedar ngopi, tapi  ngopi berarti “ngolah pikir” yang didalamnya kita diajarkan untuk mengasah otak kita dalam berfikir kritis. sehingga diharapkan dengan adanya acara ini yang diselenggarakan secara rutin “nantinya” akan memberikan feedback yang positif terhadap rekan dan rekanita semua agar dapat mengasah kemampuan otak untuk berpikir kritis dan analitik dalam memecahkan suatu masalah.

Acara yang berlangsung di Masjid Baitun Nashir ini dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.30 WIB dengan acara sholat dzuhur berjamaah. Acara dimulai dengan penampilan Hadrah Al-Fatah dari  MTsN 7 Blitar, setelah itu acara dilanjutkan dengan sambutan ketua tanfidziyah MWC NU Wates, rekan Fajar Choirul Anam(ketua panitia pwelaksana) dan ketua PAC IPNU-IPPNU Kec. Wates. Setelah sesi sambutan, acara berlanjut ke acara inti, yakni penyampaian materi tentang Kepemudaan dan Nasionalisme yang disampaikan oleh Bapak Samuk, S.Pd. yang dipandu oleh moderator Bapak Wahyudiono. Diskusi berlangsung selama 90 menit meliputi penyajian materi dan sesi tanya jawab.

Dalam penyajian materi yang disampaikan oleh bapak Samuk, S.Pd. dijelaskan bahwa sebagai seorang kader IPNU-IPPNU, sudah seharusnya bisa menjadi pelopor perjuangan dalam mensyiarkan ajaran Ahlussunnah wal jama’ah an-nahdhliyyah di kalangan millenials NU. Selain itu juga disampaikan mengenai cara menanamkan rasa nasionalisme dalam diri sendiri, serta cara membentengi diri dari ajaran-ajaran yang melenceng dari ajaran NU utamanya radikalisme dan terorisme.


Dari acara ini rekan dan rekanita yang hadir diharapkan dapat menjadi generasi unggul yang memiliki karakter nasionalis dan tetap religius, sehingga mereka mampu membentengi dari doktrin radikalisme dan diharapkan tetap berpegang teguh pada PBNU (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Nasionalisme dan UUD 1945).

Salam 3B(Belajar, Berjuang dan Bertaqwa)

Penulis: Enni Dwi Rahayu
Editor: Dhimas Aura Bhagastama

Komentar